bahasforex.com – Bagi anda para trader crypto seperti bitcoin maka anda harus tetap waspada akan maraknya penipuan, scam dan phising oleh oknum-oknum yang mencoba mencuri aset bitcoin anda. Untuk itu, kali ini kami akan membagikan cara menyimpan bitcoin ke wallet dengan aman.
Seperti yang kita ketahui bersama dimana dunia digital rentan dengan aksi pencurian data dan aset digital yang mana siap mengintai para pengguna yang lalai dan tidak menerapkan standar keamanan yang baik termasuk bagi anda para trader yang memegang aset berharga seperti bitcoin yang menjadi incaran banyak pelaku kejahatan di internet mengingat harga bitcoin yang menembus harga ratusan juta perkepingnya.
Namun sebelum kita membahas mengenai cara menyimpan bitcoin ke wallet dengan aman, ada baiknya anda mengenal jenis-jenis penyimpan aset penyimpanan terlebih dahulu.
Baca juga Apa itu Mining Rig? Begini Penjelasan dan Fungsinya
Jenis Penyimpanan Kripto
Perlu anda ketahui dalam penyimpanan aset kripto terdapat dua macam yakni kustodian dan non-kustodi yang bisa anda simak pengertiannya dibawah ini.
Dompet Kustodian
Dompet kustodian dikelola oleh pihak ketiga, seperti bursa seperti Coinbase. Dalam pengaturan ini, kustodian menyimpan kunci pribadi untuk anda, menjamin keamanannya dan terkadang memberikan asuransi atas kepemilikan hingga jumlah tertentu. Dompet kustodian seperti ini telah menjadi sasaran banyak serangan sejak pengguna mulai menggunakan layanan mereka, maka dari itu exchanger telah mengambil langkah-langkah untuk memperkuat layanan mereka, seperti memindahkan kunci pengguna ke penyimpanan dingin tingkat perusahaan sehingga tidak dapat diakses.
Baca juga Apa itu Marubozu Candle? Simak Penjelasannya dan Cara Kerjanya
Dompet non-kustodi
Dompet non-kustodi adalah dompet yang anda gunakan untuk menyimpan kunci tanpa melibatkan orang lain yang terbagi menjadi dua yakni hot dan cold.
Hot Wallet
Hot Wallet adalah perangkat lunak yang menyimpan kunci anda dan memiliki koneksi ke internet. Dompet ini menciptakan kerentanan karena menghasilkan kunci privat dan publik yang diperlukan untuk mengakses crypto. Sementara Hot Wallet adalah cara sebagian besar pengguna mengakses dan melakukan transaksi dalam bitcoin yang rentan untuk diretas.
aDiperkirakan sekitar 17% bitcoin yang pernah beredar telah hilang—seperti salah tempat, kunci terlupakan, dan lainnya dengan menggunakan hot wallet.
Cold wallet
Cold wallet atau biasa juga disebut cold storage adalah dompet yang tidak terhubung ke internet, oleh karena itu, dompet ini memiliki risiko peretasan lebih kecil dibandingkan hot wallet.
Cara Menyimpan Bitcoin ke Wallet yang Aman
Agar anda bisa menimilkan risiko peretasan dan pencurian aset bitcoin anda, maka berikut beberapa tips cara menyimpan bitcoin ke wallet dengan aman yang bisa anda simak sebagai berikut.
Memilih wallet yang terpercaya
Langkah pertama yang harus anda lakukan adalah memilih wallet yang terpercaya dimana saat ini tersedia berbagai pilihan yang bisa anda gunakan, dimana seperti yang kami sebutkan diatas, anda bisa memilih hot wallet dan cold wallet.
Sekarang ini, ada banyak sekali jenis wallet kripto yang bisa Anda pilih. Jika dikelompokkan berdasarkan mekanisme kerjanya, wallet khusus menyimpan aset kripto bisa dibagi menjadi dua, yaitu hot wallet dan cold wallet.
Menggunakan beberapa wallet
Apabila memungkinkan, anda bisa membagi aset kripto dan menyimpannya dalam beberapa wallet yang berbeda. Sekedar informasi, banyak pemili bitcoin yang menggunakan hot wallet atau online wallet untuk aset kripto dalam jumlah kecil dimana sisanya akan disimpan dalam beberapa cold wallet atau hardware khusus penyimpanan aset kripto.
Langkah ini sangat efektif untuk mencegah kerugian dalam jumlah besar. Anda masih bisa menyelamatkan sejumlah aset kripto apabila terdapat salah satu wallet yang terserang virus atau ancaman keamanan lainnya.
Baca juga Begini Cara Withdraw dari MetaMask ke Rekening Bank Lokal
Menyimpan private key atau seed phrase secara offline
Perlu anda ketahui bahwa setiap aset kripto dilengkapi dengan sebuah private key atau seed phrase sebagai perlindungan pertama dimana aset kripto hanya bisa diakses oleh mereka yang memiliki private key atau seed phrase tersebut. Contohnya Bitcoin dimana seed phrase berupa deretan huruf dan angka yang cukup mudah diingat.
Kebanyakan pemilik aset kripto biasanya akan menyalin kata kunci tersebut dalam bentuk tulisan manual, bukan file digital. Bahkan, mereka yang memiliki aset kripto dalam jumlah besar akan menyimpan kertas catatan tersebut dalam kotak penyimpanan khusus atau brankas yang disediakan oleh perusahaan penyimpanan dengan keamanan tingkat tinggi. Bahkan tidak jarang pula orang mengukir seed phrase dari aset kripto mereka pada lempengan logam sehingga tidak mudah luntur atau rusak karena waktu.
Menerapkan multi-signature
Bagi pemilik aset kripto yang jumlahnya besar, akan disediakan perlindungan multi-signature. Adapun proteksi keamanan ini juga umum digunakan oleh perusahaan yang memiliki aset kripto. Dengan multi-signature ini, maka sebuah wallet akan memiliki beberapa kunci pribadi atau private keys. Aset kripto tidak akan bisa diakses jika kunci pribadi tersebut tidak lengkap. Akses juga tidak akan diberikan jika kunci pribadi lengkap namun terdapat kesalahan pada salah satu atau beberapa kunci.
Demikian informasi mengenai cara menyimpan bitcoin ke wallet dengan aman, semoga berguna dan bermanfaat.