bahasforex.com – Apabila anda memperhatikan dengan seksama pelajaran ekonomi yang pernah anda pelajari, maka BEP ini merupakan istilah yang mungkin pernah pelajari, dimana BEP adalah singkatan dari Break Even Point. Lalu apa yang dimaksuk dengan BEP?
BEP atau Break Even Point merupakan titik impas yakni sebuah titik dimana pendapatan dan modal yang dikeluarkan berada di titik yang sama sehingga tidak ada kerugian atau keuntungan yang merupakan acuan penting bagi pengusaha atau investor dalam berinvestasi.
Namun perlu anda catat, BEP ini berbeda dengan balik modal dimana dalam ilmu ekonomi balik modal disebut juga sebagai Return of Invesment (ROI) yang merupakan modal yang dikeluarkan untuk menjalankan bisnis dan sudah memberikan keuntungan dalam suatu periode tertentu.
Baca juga Apa itu Airdrop Cryptocurrency? Begini Pengertian dan Cara Kerjanya
Tentang Break Even Point (BEP)
Dalam akuntansi perusahaan, rumus break even poin (BEP) ditentukan dengan membagi total biaya tetap yang terkait dengan produksi dengan pendapatan per unit individu dikurangi biaya variabel per unit. Dalam hal ini, biaya tetap mengacu pada biaya yang tidak berubah tergantung pada jumlah unit yang terjual. Dengan kata lain, titik impas adalah tingkat produksi di mana total pendapatan untuk suatu produk sama dengan total biaya.
Baca juga Strategi Forex Yang Menggunakan Fibonacci Retracement
Memahami Titik Impas (BEP)
Break even poin (BEP) dapat diterapkan pada berbagai konteks. Misalnya, titik impas dalam properti adalah berapa banyak uang yang perlu dihasilkan oleh pemilik rumah dari penjualan untuk mengimbangi harga pembelian bersih, termasuk biaya penutupan, pajak, ongkos, asuransi, dan bunga yang dibayarkan pada hipotek—sebagai serta biaya yang berkaitan dengan pemeliharaan dan perbaikan rumah. Pada harga itu, pemilik rumah pasti akan mencapai titik impas, tidak menghasilkan atau kehilangan uang.
Trader juga menerapkan BEP untuk trading dengan mencari tahu berapa harga yang harus dicapai untuk menutupi semua biaya yang terkait dengan perdagangan, termasuk pajak, komisi, biaya manajemen, dan sebagainya. Break even poin perusahaan juga dihitung dengan mengambil biaya tetap dan membaginya dengan persentase margin laba kotor.
Manfaat Analisis Break even poin
Analisis Break even poin dapat membantu banyak hal yang bisa anda simak sebagai berikut.
- Menemukan pengeluaran yang hilang. Analisis Break even poin dapat membantu mengungkap pengeluaran yang mungkin tidak anda duga sebelumnya. Komitmen keuangan anda akan ditentukan pada akhir analisis Break even poin, jadi tidak akan ada kejutan di kemudian hari.
- Membatasi keputusan berdasarkan emosi. Membuat keputusan bisnis berdasarkan emosi bukanlah merupakan ide yang bagus, tetapi hal ini sulit untuk dihindari. Tetapi dengan analisis Break even poin memberi anda gambaran dan aturan agar anda tidak merugi.
- Menetapkan tujuan. Anda akan tahu persis tujuan seperti apa yang harus dipenuhi untuk menghasilkan keuntungan setelah analisis Break even poin. Hal ini akan membantu anda menetapkan tujuan dan berusaha mencapainya.
- Mengamankan Modal. Seringkali, anda perlu menggunakan analisis Break even poin untuk mengamankan modal dan menunjukkan kepada investor rencana bisnis anda.
- Penetapan harga dengan tepat. Analisis Break even poin akan menunjukkan kepada anda cara menentukan harga produk anda dengan benar dari sudut pandang bisnis.
Baca juga Kevin Aprilio Forex: Pernah Terlilit Utang 17 M. Begini Tipsnya Agar Tidak Bangkrut
Cara Menghitung BEP
Seperti yang kami jelaskan diatas, Break Even Point digunakan untuk menemukan titik persamaan biaya yang dikeluarkan untuk produksi dan penghasilan yang didapat dari hasil penjualan dalam satu periode. Untuk menghitungnya, terdapat beberapa cara guna menghitung BEP yang bisa anda simak sebagai berikut.
Break Even Point = Biaya Tetap : (Harga jual – biaya variabel)
Harga jual dan biaya variabel yang digunakan dalam perhitungan adalah harga jual atau biaya variabel per unit produk yang diproduksinya. Hasil selisih dari pengurangan ini adalah nilai untuk margin kontribusi. Cara ini dipakai untuk dapat mengetahui sama tidaknya jumlah beban dengan jumlah biaya juga jumlah unit yang dikeluarkan.
Break Even Point = Biaya Tetap : Margin Kontribusi Unit
BEP tidak selalu menghitung dengan jumlah keseluruhan. Kita juga dapat mengalikannya dengan biaya produk per unit, jika sudah mengetahui berapa minimal banyaknya unit yang harus terjual untuk menutupi biaya produksi.
Nilai dari margin kontribusi ini berasal dari harga jual yang dikurangi dengan biaya variabel. Jika ingin mendapat hasil dalam bentuk Rupiah, maka BEP harus dikalikan dengan harganya, sehingga menghasilkan rumus:
BEP dalam mata uang = Harga jual unit × BEP unit
Perhitungan margin kontribusi dilakukan untuk dapat mengetahui berapa besar keuntungan dari suatu produk yang telah terjual. Adapun caranya adalah dengan mengukur efek sales atau penjualan terhadap keuntungan. Dalam perhitungan ini, yang harus diperhatikan adalah besarnya biaya variabel yang dikenakan, karena itu berhubungan dengan total biaya dan total penjualan perusahaan.
Dengan menghitung margin kontribusi, perusahaan dapat memisahkan antara biaya tetap untuk produksi dan keuntungan yang akan didapatkan perusahaan. Dengan demikian, perusahaan dapat mengetahui interval harga per unit produk yang akan dijual.
Demikian informasi mengenai apa yang dimaksud dengan BEP atau break even poin. Semoga berguna dan bermanfaat memberikan anda gambaran jelas mengenai BEP ini.