bahasforex.com – Bagi anda pemula dalam dunia crypto, maka anda wajib mengetahui berbagai macam istilah seputar crypto untuk menambah wawasan anda. Adapun salah satu istilah yang wajib anda ketahui adalah mengenai apa itu vesting crypto.
Seperti yang kita ketahui bersama, investasi crypto menjadi salah satu “magnet” di era modern yang cukup populer diminati investor saat ini dimana crypto adalah mata uang virtual yang keamanannya dijamin dengan kriptografi. Sedangkan cryptocurrency adalah mata uang digital yang dapat digunakan sebagai alat transaksi di dunia virtual. Walaupun tidak hadir dalam bentuk fisik, tetapi mata uang crypto memiliki nilai yang cukup tinggi, sehingga menjadi instrument investasi yang menarik oleh investor.
Lalu apa yang dimaksud dengan crypto? Vesting kripto adalah kondisi ketika sebuah token atau koin kripto harus dikunci dan belum bisa diperjualbelikan. Selain itu, istilah Vesting juga dikenal dengan Vesting Period atau periode vesting yang artinya periode penguncian token, mengacu pada periode waktu di mana token yang dijual pada tahap pra-penjualan ICO dicegah untuk dijual selama periode waktu tertentu.
Umumnya pada berbagai kasus, token atau koin dapat ditransfer segera setelah diterima, tetapi hal ini tidak berlaku untuk semua proyek, dimana alasan di balik proses ini bervariasi dari satu proyek ke proyek lainnya dan tidak ada cara untuk mengetahui dengan pasti mengapa proyek tertentu memerlukan periode penguncian.
Baca juga Apa Itu AMM? Berikut Pengertian dan Cara Kerjanya
Sebagian besar proyek memiliki metode uniknya sendiri dalam menangani distribusi token, jadi sebaiknya anda menanyakan langsung kepada pengembang suatu kripto jika anda memiliki pertanyaan tentang penanganan proses pendistribusian kripto.
Ada banyak jenis penguncian yang berbeda, dan mereka sering digunakan bersama dengan mekanisme lain seperti tingkatan bonus. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri.
Baca juga Apa Itu Metamask? Simak Pengertian Beserta Cara Daftarnya
Alasan Utama Penguncian Token
Ekonomi token yang sehat mengharuskan sebagian besar token dipegang oleh investor dan tidak ditempatkan di pasar. Mengunci token memungkinkan tim untuk memiliki pemahaman yang kuat tentang nilai token mereka.
Selain itu, dengan menonaktifkan pengembang untuk menjual token mereka tepat setelah perdagangan ditayangkan, dengan tujuan melindungi kepentingan pemegang, dimana dengan mengunci token, developer dapat mencegah dumper menabrak harga segera setelah token terdaftar di bursa mana pun. Biasanya merupakan bagian dari kebijakan anti-dump mereka untuk menarik lebih banyak investor dengan mendapatkan kepercayaan mereka pada umur panjang proyek.
Maka dari itu, periode penguncian membatasi pemegang terkait penjualan token, sehingga memberi mereka cukup waktu untuk memikirkan kembali keputusan mereka.
Baca juga Begini Pengertian Blockchain, Teknologi di Balik Bitcoin dan Crypto
Berapa Lama Waktu Vesting?
Apabila pertanyaannya berapa lama waktu vesting, maka perlu anda ketahui bahwa jangka waktu periode vesting dapat disebut juga sebagai unlock token, dimana waktunya bervariasi tergantung kebijakan proyek, umumnya berkisar dari enam bulan hingga beberapa tahun setelah pengenalan token ke pasar. Jadwal vesting ini memungkinkan pelepasan persentase tertentu dari token yang dipegang setelah setiap enam hingga delapan belas bulan atau bahkan lebih.
Demikian informasi mengenai apa itu vesting crypto yang adalah merupakan periode penguncian mengalami penguncian dan tidak bisa untuk diperjual belikan dalam masa tertentu. Semoga berguna dan bermanfaat untuk menambah wawasan anda tentang dunia crypto.